Alasan dalam melakukan praktik baik memilih metode discovery inquiry karena pada saat melakukan pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar Otomotif yang menggunakan kurikulum merdeka menurut pribadi saya memang sangat baik.
berbagai kegiatan yang telah dilakukan baik pelatihan, pembelajaran ataupun yang lain.
Tutorial yang berupa panduan dalam menjalankan aplikasi baik berbasis web maupun aplikasi.
berbagai macam informasi/berita yang berkaitan dengan dengan pendidikan.
Aplikasi berbasis Website ataupun Aplikasi berbasis Excell untuk dunia pendidikan.
RPP, Silabus, Modul/Bahan Ajar dan yang lain untuk Kompetensi keahalian teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
berbagai macam artikel baik untuk dunia pendidikan ataupun penelitian .
Kumpulan Modul/Buku Panduan/Materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk Pendidik.
Alasan dalam melakukan praktik baik memilih metode discovery inquiry karena pada saat melakukan pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar Otomotif yang menggunakan kurikulum merdeka menurut pribadi saya memang sangat baik.
MENJAWAB TUNTUTAN DUNIA KERJA DENGAN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER
LATAR BELAKANG
1. Guru beranggapan bahwa lulusan SMK cukup dibekali dengan tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang baik.
2. Banyak sekolah SMK terutama sekolah Swasta yang beranggapan bahwa sekolah yang berhasil adalah sekolah yang memiliki jumlah siswa yang banyak dan mendapatkan banyak piala dari berbagai macam lomba baik tingkat siswa ataupun lomba antar sekolah
3. Dunia Usaha/Dunia Industri dalam melakukan rekrutmen calon tenaga kerja melihat dari kepirbadian dan karakter lulusan yaitu dalam tes seleksi melalui 3 tahapan : Tes IQ (logika berpikir), Tes Wawancara (Kepribadian siswa) dan Tes Kesehatan (Fisik dan riwayat kesehatan)
4. Sekolah banyak yang belum memperhatikan adanya BKK (Bursa Khusus Kerja) bahkan ada sekolah yang belum memilikinya. kalaupun ada hanya sebatas ada dan tidak dikembangkan secara baik.
TUJUAN PENULISAN BEST IDEA/BEST PRACTICE
Memberikan salah satu acuan kepada sekolah dalam penyusunan kebijakan dan kurikulum bahwa karakter kepribadian siswa merupakan hal yang terpenting bagi Dunia Usaha/Dunia Industri dalam mencari calon tenaga kerja
Memberikan gambaran untuk guru bahwa karakter kepribadian siswa adalah hal utama agar mereka dapat bekerja atau sukses setelah mereka menamatkan pendidikan bukan semata ketrampilan dan tingginya penguasaan ilmu pengetahuan
PERMASALAHAN
1. Masih banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya sekolah swasta lebih melihat keberhasilan suatu sekolah sebagai lembaga pendidikan dari jumlah siswanya ataupun dari jumlah piala yang diraih oleh sekolah maupun siswa.
Bertolak belakang dari Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003,Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan salah satunya adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dipilihnya
2. Tidak ada link and macth antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri. Apa yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri tidak dapat dipenuhi oleh SMK sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah.
Dunia/Usaha/Industri akan mencari karyawan yang berkualitas yang memiliki produktivitas dan kinerja tinggi. Dalam pandangan teori screening, pendidikan dipandang bukan sebagai tolak ukur keterampilan dan pengetahuan calon karyawan. Tetapi yang diperlukan sebenarnya adalah individu yang memiliki karakter intelektual, motivasi tinggi, dan kemauan kerja keras. Jadi industri lebih berorientasi pada investasi jangka panjang yakni kemampuan dasar yang dimiliki oleh lulusan
STARTEGI PEMECAHAN MASALAH
Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam Penyusunan Jadwal Pembelajaran.
Dalam Penyusunan Jadwal Pembelajaran diberi penguatan untuk kegiatan Pendidikan Karakter. Bisa dilakukan 15-30 menit sebelum pelajaran dimulai. Sebagai contoh : Apel Pagi setiap hari, Kultum 10-15 menit oleh siswa,Tadarus Al Qur’an, Sholat Dhuhur
Konsistensi Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter oleh Guru.
Adanya kekompakan semua guru baik adaptif, normatif dan produktif bahwa pendidikan karakter meupakan tanggung jawab bersama dan dibutuhkan kerjasama dan konsistensi
Kesadaran Guru Untuk Menjadi Tauladan bagi Siswa
Perlunya kesadaran Bapak/Ibu Guru bahwa memberi panutan yang baik kepada siswa merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang wajib dan perlu ditunjukkan
Konsistensi Penegakatan Aturan / Tata Tertib Yang telah ditetapkan Sekolah
Peraturan/tata Tertib Sekolah yang telah ditetapkan harus / wajib dilaksanakan sesuai dengan prosedur, sekolah tidak boleh takut untuk mengeluarkan atau memberikan hukuman/sanksi kepada siswa apabila terbukti melanggar
HASIL YANG INGIN DICAPAI
KENDALA YANG DIHADAPI
PENGEMBANGAN DI MASA DATANG
KESIMPULAN
Sekolah terutama SMK yang berhasil adalah SMK yang memiliki keterserapan lulusan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri yang tinggi bukan dari jumlah siswa dan jumlah prestasi yang diraih oleh siswa
Pendidikan karakter merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri sehingga sekolah perlu lebih mengutamakan penerapan pendidikan karakter dalam kegiatan proses belajar mengajar
Dibutuhkan kekompakan antara sekolah dan guru untuk mendidik karakter siswa bahwa pembentukan karakter siswa yang baik merupakan tanggungjawab bersama dan dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus.
Secara lengkap dapat teman teman lihat pada link di bawah ini
Best Practice/Best Idea TUTUT TRI SETYO BUDI, 2020
Semoga dengan adanya contoh penulisan ini dapat memberikan semangat kepada rekan rekan semua untuk mencoba menuliskan best practise/best idea ataupun karya tulis lainnya.
Disini hanya akan penulis berikan latar belakang dari best practise yang berjudul Pengunaan Sistem Pembelajaran Team Teaching untuk Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif.
LATAR BELAKANG_____________
Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah, tidak terlepas dari tuntutan keberhasilan proses kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan satu sama lainnya, diantaranya adalah guru, siswa dan metode pembelajaran. Pada dasarnya kemampuan serta cara belajar siswa satu berbeda dengan siswa lainnya. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda dari setiap individu. Namun hal ini bukan berarti bahwa pembelajaran harus diubah menjadi pembelajaran individual, melainkan diperlukan sebuah alternatif pembelajaran yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan individual siswa.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika semua aspek dalam pembelajaran dapat saling mendukung untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Proses belajar mengajar yang kondusif tentunya akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pada dasarnya kualitas pembelajaran itu bersifat kompleks, dinamis serta dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Dalam tingkat pendidikan sekolah, pencapaian suatu kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional guru. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan suatu metode atau strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), peran guru untuk dapat mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum tampaknya bukan hal yang sederhana. Guru dituntut untuk dapat memenuhi sejumlah prinsip pembelajaran tertentu, diantaranya guru harus memperhatikan kebutuhan dan perbedaan individual, menciptakan suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada, serta menilai proses dan hasil pembelajaran siswa secara akurat dan komperhensif. Sementara dalam pelaksanaan kurikulum 2013, ada beberapa peran guru dalam penerapan diantaranya guru sebagai disainer pembelajaran, guru sebagai seniman pembelajaran, motivator pembelajaran, mediator pembelajaran, dan inspirator pembelajaran. Kelima peran tersebut adalah peran minimal guru sebagai pelaksana kurikulum dalam pembelajaran.
Berdasarkan dari pengalaman mengajar di SMK Pembangunan Karangmojo pada saat penerapan dengan Kurikulum 2013, guru dalam melaksanakan proses pembelajaran semakin banyak beban yang dibebebankan kepadanya, hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Pembangunan Karangmojo telah berubah terutama untuk mata pelajaran produktif. Pada saat penggunaan kurikulum KTSP metode pembelajaran yang digunakan adalah team teaching dimana satu mata pelajaran diampu oleh dua orang guru, tetapi seiring dengan peraturan dari pemerintah pada saat penggunaan kurikukum 2013, sekolah mengambil suatu kebijakkan yaitu pembelajaran team teaching tidak diberlakukan lagi walaupun dalam konteks kurikulum 2013 tidak mewajibkan sekolah untuk tidak menggunakan pembelajaran dengan team teaching.
Dengan tidak diberlakukannya pembelajaran team teaching di SMK Pembangunan Karangmojo, maka beban guru menjadi semakin berat, hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 Mata pelajaran produktif yang tadinya dipecah menjadi 19 mata pelajaran dijadikan menjadi 3 mata pelajaran. Yang tadinya 2 (dua) orang guru mengampu satu mata pelajaran menjadi 1 (satu) orang guru mengampu satu mata pelajaran yang terdiri dari berbagai macam sub kompetensi mata pelajaran.
Perubahan yang dirasakan terutama pada saat pembelajaran praktik. Pada saat pelaksanaan praktik satu guru dituntut untuk mengawasi dan membimbing minimal 32 siswa dalam satu kelas untuk melaksanakan beberapa job/pekerjaan sesuai dengan sub kompetensi dalam mata pelajaran produktif kurikulum 2013. Hal tersebut sangatlah berat bagi seorang guru, karena pada saat praktik siswa diharuskan melakukan segala sesuatu sesuai dengan SOP dan guru harus membimbing 4-5 kelompok untuk pekerjaan yang sangatlah berbeda, alat yang berbeda, media pembelajran yang berbeda pada satu waktu. Pada saat pembelajaran teori di kelas pun juga dirasakan sangatlah berat karena untuk mata pelajaran produktif kurikulum 2013 diberikan waktu 8-9 jam pelajaran yang diampu oleh satu orang guru.
Secara lengkap dapat teman teman lihat pada link yang ada di bawah
https://s.id/BestPractise_PenggunaanSistemPembelajaranTeamTeaching
PEMANFAATAN WEB SEKOLAH UNTUK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH MELALUI APLIKASI E-LEARNING
LATAR BELAKANG
Pada masa Pandemi Covid-19 yang melanda di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia telah mengubah cara beraktivitas sehari-hari di masyarakat dan mengubah berbagai aturan dari pemerintah untuk mengetatkan aturan pencegahan Covid-19. Pada masa pandemi Covid-19 ini keselamatan dan juga kesehatan siswa, guru dan orang tua menjadi prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran karena faktor kesehatan adalah faktor utama sebagai penunjang prestasi anak. Dengan melihat kondisi saat ini pendidikan di Indonesia merubah arah pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan media teknologi. Hal ini sebagai tantangan untuk sekolah terutama para guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran yang selama ini dengan proses pelaksanaan pembelajaran melalui tatap muka menjadi pembelajaran dengan jarak jauh yang mana guru dan siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung.
Istilah model pembelajaran daring mulanya digunakan untuk menggambarkan sistem belajar yang memanfaatkan pengunaan teknologi internet berbasis komputer (computer-based learning/CBL) (Kuntarto, 2017). Pada pembelajaran daring, siswa diharapkan bisa menguasai atau memahami materi walaupun guru memberikan materi tanpa adanya tatap muka secara langsung dengan perkembangan teknologi. Kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam mengajar. Guru tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar yang mampu menuangkan segala ilmu pengetahuan dan informasi bagi anak didik. Guru hendaknya membimbing siswa untuk menemukan data dan informasi sendiri serta mengolah dan mengembangkannya, oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengubah peran guru sebagai pusat informasi (teacher centered) menjadi berperan sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang memberikan kondisi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan. Pesatnya perkembangan teknologi di dunia pendidikan menuntut keterampilan guru
Dari kondisi inilah setiap sekolah dan bapak ibu guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setiap sekolah atau guru mencoba berbagai macam cara agar pelaksanaan pembelajaran masih dapat dilakukan tanpa mengesampingkan penguasaan penbetahuan dan ketrampilan, keaktifan dan muatan kurikulum yang dipakai. SMK Bhina Karya 1 Rongkop yang terletak di Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul pada awal pandemik telah mencoba beberapa alternative dalam melaksanakan proses pembelajaran daring diantaranya dengan menggunakan google form, google classroom, ataupun melalui group WA. Dalam pelaksanaannya timbul berbagai macam permasalahannya yaitu beragamnya aplikasi yang digunakan dikarenakan tingkat kemampuan guru yang berbeda beda sehingga menyebabkan siswa merasa terbebani karena disamping harus mempelajari materi mereka juga harus belajar untuk menggunakan aplikasi, rekap dokumen administrasi guru yang tidak bisa tertata dengan baik, sekolah tidak bisa melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran hanya menunggu laporan dari guru dan lain sebagainya.
Dari beberapa hal tersebut maka diperlukan satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan, satu solusi yang diberikan kepada sekolah adalah memanfaatkan web sekolah untuk melakukan proses pembelajaran secara daring, hal ini dilakukan karena jika menggunakan LMS (Learning Manajemen System) diperlukan biaya yang tidak sedikit dan untuk SMK Bhina Karya 1 Rongkop itu merupakan satu hal yang sangat memberatkan bagi sekolah. Hal ini didukung karena Sekolah telah memiliki Web sehingga tidak memerlukan biaya lagi untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan Aplikasi E-learning. Dipilih aplikasi e-learning karena aplikasi berbasis web ini dapat digunakan secara gratis tanpa mengeluarkan biaya hanya dibutuhkan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang dapat memasang aplikasi tersebut secara online.
TUJUAN
Tujuan dari inovasi pemanfaatan web sekolah untuk proses pembelajaran melalui aplikasi e-learning
1. Membantu sekolah dan bapak ibu guru untuk melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh tanpa melupakan dokumen administrasi dan pengawasan proses pembelajaran.
2. Membantu siswa untuk fokus kepada penguasaan dan pemahaman materi tanpa harus memmpelajari beberapa aplikasi yang digunakan bapak ibu guru dalam melakukan proses pembelajaran.
HASIL YANG INGIN DICAPAI
Hasil yang ingin dicapai dan Indikator keberhasilan yang digunakan untuk melihat inovasi pemanfaatan website sekolah untuk proses pembelajaran daring melalui aplikasi e-learning
1. Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh aplikasi yang dipakai.
Indikasinya adalah Pembelajaran Jarak Jauh dapat berjalan dengan normal dilihat dari penyampaian materi, tugas dan keaktifan siswa yang berada pada 60%
2. Sekolah bisa melakukan pengawasan secara online terhadap Kegiatan proses pembelajaran tanpa harus menunggu laporan dari bapak ibu guru
3. Bapak ibu guru bisa mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dalam satu aplikasi yang sudah tersimpan dalam satu drive.
4. Siswa dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran tanpa harus binggung dan memikirkan aplikasi.
PROSES PELAKSANAAN
Adapun langkah yang dilakukan dalam pemanfaatan web sekolah untuk proses pembelajaran melalui aplikasi e-learning adalah
1. Mencari aplikasi berbasis web untuk proses pembelajaran yang gratis dan didalamnya sudah ada fitur, pemberian materi, pemberian tugas (tugas foto/gambar, dokumen, video), diskusi, memberikan pengumuman, penilaian (soal pilihan ganda, esai singkat), pengawasan, dan backup dokumen.
Dari berbagai aplikasi yang ada maka dipilih aplikasi e-learning karena sesuai dengan kebutuhan sekolah dan bapak ibu guru serta penggunaannya sangat mudah.
Adapun tampilan aplikasi e-learning seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini
2.Mengujicoba aplikasi e-learning yang dijalankan melaluo localhost, setelah bisa dijalankan dengan melakukan perubahan kemudian dipasang pada web sekolah.
3. Ujicoba penggunaan aplikasi e-learning kepada bapak ibu guru dan siswa.
4. Memberikan pelatihan kepada bapak ibu guru, siswa dan operator admin untuk bisa menjalankan aplikasi e-learning
5. Melakukan evaluasi untuk 1 x setiap bulan saat awal penggunaannya dan 2 bulan sekali setelahnya aplikasi sudah dijalankan, baik melalui survey ataupun bertanya langsung kepada bapak ibu guru dan siswa.
HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang didapat adalah aplikasi e-learning di SMK Bhina Karya 1 Rongkop sudah dapat digunakan sejak awal pandemic covid, sehingga proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi dapat berjalan dengan lancar yang berarti aplikasi e-learning sudah digunakan selama + 1,5 tahun sejak awal pandemi. Pihak sekolah ataupun menejemen mutu sekolah bisa melihat aktifitas pembelajaran dan dokumen hasil pembelajaran setiap saat tanpa harus menunggu laporan dari bapak ibu guru. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran jarak jauh dengan mudah, dapat berdiskusi dengan guru dalam satu aplikasi serta dengan mudah sekali masuk ke aplikasi bisa mempelajari materi dan mengerjakan tugas serta melihat hasil nilai dari tugas yang telah dikerjakan.
KESIMPULAN
Penggunaan Aplikasi E-learning dalam Pemanfaatan Web sekolah untuk proses pembelajaran Jarak jauh merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam menghadapi pandemi covid 19. Menu menu yang ada pada aplikasi e-learning sudah bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah, guru maupun siswa. Penggunaan dan pengoperasiannya juga mudah untuk dipahami dengan 1 kali bimbingan bapak ibu guru, admin maupun siswa sudah bisa memahami dan dapat menggunakan aplikasi. Salah satu kekurangan nya adalah diperlukan pemahaman/pengetahuan dalam memasang aplikasi e-learning pada web sekolah.
SARAN
Website sekolah hendaknya bila dibuat bukan hanya untuk mempromosikan kegiatan kegiatan sekolah tetapi juga digunakan untuk melakukan pembelajaran online baik untuk proses pembelajaran, pusat sumber belajar maupun untuk ujian online.
Dokumen File Pendukung
https://s.id/Canva_GuruInovatifIndonesia-2021
Link website : https://smkbhinakarya1rongkop.sch.id/
Link e-learning : http://e-learning.smkbhinakarya1rongkop.sch.id/
Link Ujian Online : http://cbt.smkbhinakarya1rongkop.sch.id/
Link Pengumuman Online : http://pengumuman.smkbhinakarya1rongkop.sch.id/
Link tutorial e-learning :
User admin https://youtu.be/HgAfEu0jXv4
User Guru https://youtu.be/drTQpDjiPtY
User Siswa https://youtu.be/QpOx8Ooqjm0
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umpo.ac.id/6454/2/2.%20BAB%201.pdf
http://repo.undiksha.ac.id/6312/3/1711031201-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf